BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana
kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika
dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah,
memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah, semuanya itu
akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak sehat. Dengan
penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau cantik
berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan
gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang
menurun drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya
menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita tidak akan selalu sehat dan
kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimana kita bisa menjaga
diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal yang
mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah
dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara
untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat
adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan
hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu
kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular
(degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan
penyakit tidak menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak
sehat, maka untuk menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat
Tidak jarang istilah PHBS terdengar
di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai
perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung,
atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang
dimaksud dengan promosi kesehatan ?
2.
Bagaimana
perilaku hidup bersih dan sehat ?
3.
Bagaimana
penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
4.
Apa tujuan
PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
5.
Apa manfaat
PHBS di tatanan pelayanan kesehatan ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mahasiswa dapat
mengetahui tentang promosi kesehatan !
2.
Mahasiswa
dapat mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) !
3.
Mahasiswa
dapat mengetahui penerapan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !
4.
Mahasiswa
dapat mengetahui tujuan PHBS di tatanan pelayanan kesehatan
5.
Mahasiswa
dapat mengetahui manfaat PHBS di tatanan pelayanan kesehatan !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan
Teori
Keadaan sehat adalah kehendak semua
pihak, tidak hanya di dominasi oleh perorangan, akan tetapi juga harus dimiliki
oleh kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Dalam UU Kesehatan RI No.36 Tahun
2009, “ Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis”. Hal ini berarti bahwa kesehatan
pada diri seseorang atau individu itu mencakup aspek fisik, mental, spiritual
dan sosial demi tercapainya keadaan yang sejahtera bagi seseorang baik dengan
produkivitasnya dan juga ekonominya.
Sejalan dengan itu menurut Bloom
(1974), derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu faktor lingkungan,
faktor perilaku, faktor keturunan dan faktor pelayanan kesehatan.
Dari ke-4 faktor tersebut, faktor ke-2 yaitu faktor perilaku sangat berpengaruh
dalam kesehatan seseorang, terutama dalam penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat) baik dilingkungan pribadi, keluarga, maupun masyarakat.
Perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang.
Kondisi sehat tidak serta merta terjadi, tetapi harus senantiasa kita upayakan
dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan
yang sehat. Upaya ini harus dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang
menjadi tanggung jawab kita kepada masyarakat dan harus dimulai dan diusahakan
oleh diri sendiri. Upaya ini adalah untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya sebagai satu investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif. Dalam mengupayakan perilaku ini dibutuhkan
komitmen bersama-sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat khususnya keluarga sehingga pembangunan kesehatan dapat tercapai
maksimal.
B. Promosi
Kesehatan
Promosi
kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang
mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni. Dilihat dari sisi seni,
yakni praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang
bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan
yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program
perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak,
program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta
didukung oleh adanya promosi kesehatan.
Promosi kesehatan bukanlah hanya proses penyadaran
masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat usaha untuk dapat
memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku masyarakat. Dalam hal ini
organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai
promosi kesehatan : “Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach a state of complete
physical, mental, and social, well-being, an individual or group must be able
to identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to change or cope
with the environment“. (Ottawa Charter,1986).
Jadi, dapat disimpulkan dari kutipan tersebut diatas
bahwa Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai
derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka
masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan
mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya
dan sebagainya).
Selanjutnya, Australian Health Foundation merumuskan
batasan lain pada promosi kesehatan sebagai berikut : “Health promotion is
programs are design to bring about “change”within people, organization,
communities, and their environment ”. Artinya bahwa promosi kesehatan
adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
lingkungannya.
Dengan demikian bahwa promosi kesehatan adalah
kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan
peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang
menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998). Promosi kesehatan merupakan
proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; Artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui
kelompok-kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Proses
pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan menggunakan pendekatan sosial
budaya setempat. Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya
mempengaruhi lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk kebijakan dan peraturan
perundangan.
Visi dari Promosi
Kesehatan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga
produktif secara ekonomi maupun sosial.
Misi dari Promosi Kesehatan yaitu :
1.
Advokat
Melakukan kegiatan advokasi terhadap
para pengambil keputusan di berbagai program dan sektor yang terkait dengan
kesehatan.
2.
Menjembatani
Menjadi jembatan dan menjalin
kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan kesehatan.
3.
Meningkatkan
Memberikan kemampuan atau
keterampilan kepada masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan
kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
§ Aspek
Penting dalam Kesehatan
a) Lingkungan
b) Perilaku
c) Kesehatan
C. PHBS
(perilaku hidup bersih dan sehat)
1.1 TUJUAN PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan
yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan
dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
1.2 TATANAN PHBS
PHBS berada
di lima tatanan yakni:
1.
Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
a.
Persalinan
ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
b.
Memberi bayi
ASI eksklusif.
c.
Menimbang
bayi dan balita.
d.
Mencuci
tangan dengan air bersih dan sabun.
e.
Menggunakan
air bersih.
f.
Menggunakan
jamban sehat.
g.
Memberantas
jentik di rumah.
h.
Makan sayur
dan buah setiap hari.
i.
Melakukan
aktivitas fisik setiap hari.
j.
Tidak
merokok di dalam rumah.
2.
Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :
a.
Mencuci
tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
b.
Mengkonsumsi
jajanan di warung /kantin sekolah.
c.
Menggunakan
jamban yang bersih dan sehat.
d.
Olahraga
yang teratur dan terukur.
e.
Memberantas
jentik nyamuk.
f.
Tidak
merokok.
g.
Menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan.
h.
Membuang
sampah pada tempatnya.
3.
Indikator PHBS di Tatanan Tempat Kerja :
a.
Kawasan
tanpa asap rokok.
b.
Bebas jentik
nyamuk.
c.
Jamban
sehat.
d.
Kesehatan
dan keselamatan kerja.
e.
Olahraga
teratur.
4.
Indikator PHBS di Tatanan Tempat Umum :
a. Menggunakan
jamban sehat.
b.
Memberantas
jentik nyamuk.
c.
Menggunakan
air bersih.
5.
Indikator PHBS di Tatanan Fasilitas Kesehatan :
a.
Menggunakan
air bersih.
b.
Menggunakan
jamban yang bersih dan sehat.
c.
Membuang
sampah pada tempatnya.
d.
Tidak
merokok.
e.
Tidak
meludah sembarangan.
f.
Memberantas
jentik nyamuk.
Namun yang akan dibahas disini
adalah “Penerapan PHBS Ditatanan Pelayanan Kesehatan”
D.
PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan
Institusi kesehatan adalah sarana
yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta atau perorangan yang digunakan
untuk kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti rumah sakit,
puskesmas, dan klinik swasta. PHBS di institusi kesehatan merupakan upaya untuk
memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung, dan petugas agar tahu, mampu, dan
mampu mempraktikkan hidup perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam mewujudkan intitusi kesehatan ber-PHBS. PHBS di Pelayanan Kesehatan
sangat diperlukan sebagai salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit,
infeksi nosokomial dan mewujudkan Institusi Kesehatan yang sehat. Syarat
institusi sehat yaitu :
·
Menggunakan
air bersih
·
Mencuci
tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
·
Menggunakan
jamban
·
Membuang
sampah pada tempatnya
·
Tidak
merokok di Institusi Kesehatan
·
Tidak
meludah sembarangan
·
Memberantas
jentik nyamuk
E.
Perlunya Pembinaan PHBS di tatanan Pelayanan Kesehatan
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Institusi Kesehatan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya
untuk mencegah penularan penyakit dan mewujudkan Institusi
KesehatanSehat.Oleh karena itu,
sudah seharusnya semua pihak ikut rnemelihara, menjaga dan mendukung
terwujudnya Institusi kesehatan Sehat.
PHBS DI INSTITUSI
KESEHATAN
PHBS di Institusi Kesehatan adalah
upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu,
mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan
aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.
F.
Tujuan, Sasaran, dan Manfaat PHBS di Tatana Pelayanan
Kesehatan Tujuan PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
·
Mengembangkan
perilaku hidup bersih dan sehat di institusi kesehatan.
·
Mencegah
terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
·
Menciptakan
Institusi kesehatan yang sehat.
Sasaran PHBS
di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
·
Pasien.
·
Keluarga
Pasien.
·
Pengunjung.
·
Petugas
Kesehatan di institusi kesehatan.
·
Karyawan di
institusi kesehatan.
Manfaat PHBS
di Tatanan Pelayanan Kesehatan:
·
Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :
§ Memperoleh pelayanan
kesehatan di institusi
§ Kesehatan
yang sehat.
§ Terhindar
dari penularan penyakit.
§ Mempercepat
proses penyembuhan penyakit dan
§ Peningkatan
kesehatan pasien.
·
Bagi Institusi Kesehatan :
§ Mencegah
terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan.
§ Meningkatkan
citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk memberikan pelayanan
kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
·
Bagi Pemerintah Daerah :
§ Peningkatan
persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra Pemerintah
Kabupaten/Kota yang baik.
§ Kabupaten/Kota
dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam pembinaan PHBS di
Institusi Kesehatan.
Dukungan untuk PHBS di Tatanan Pelayanan Kesehatan
PHBS di Institusi Kesehatan dapat terwu-jud apabila
ada keinginan dan kemampuan dari para pengambil keputusan di lingkungan
pemerintah daerah, institusi kesehatan dan lintas sektor terkait
Beberapa contoh perilaku di atas
terlihat sangat sederhana, seperti halnya pengertian PHBS sendiri yang terasa
begitu mudah dimengerti, namun diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dalam
penerapannya.
Untuk mengoptimalkan promosi
tersebut maka para provider kesehatan yang memiliki andil terbesar untuk
menyadarkan masyarakat.
Diharapkan untuk terus berkreasi
mensosialisasikan pentingnya perilaku yang tepat pada masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
PHBS adalah
semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga
beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
2.
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Antara lain :
·
Mandi dua
kali sehari dengan sabun mandi.
·
Menggosok
gigi sehabis makan dan waktu akan tidur.
·
Buang air
besar dijamban/WC
·
Mencuci
tangan setelah buang air besar & sebelum makan dengan sabun
·
Membuang
sampah ditempat sampah
·
Mengganti
pakaian sekali sehari dan pakaian jangan tetrlalu sempit
·
Pakaian dicuci
sampai bersih dengan sabun cuci
·
Memetong
kuku setiap minggu
·
mencuci
rambut minimal dua kali seminggu atau setiap kali rambut kotor
·
Tidur dengan
waktu yang cukup
DAFTAR PUSTAKA
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. 2011. (Online), (http://www.perdhaki.org/content/perilaku-hidup-bersih-dan-sehat ,diakses
pada 29 September 2013)
Pusat Promosi Kesehatan. 2012. Promosi Kesehatan Dalam
Pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (Online), (http://www.promosikesehatan.com/?act=program&id=12 ,diakses
pada 29 September 2013)
Promosi Kesehatan. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Promosi_kesehatan ,diakses
pada 29 Septeber 2013)
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS, singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak. Salah satu faktor yang mendukung PHBS adalah kesehatan lingkungan. Dua istilah penting dalam kesehatan lingkungan yang harus dipahami dan diinterpretasikan sama oleh seluruh tenaga kesehatan yang terlibat agar kegiatan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Lingkungan diartikan sebagai akumulasi dari kondisi fisik, social, budaya, ekonomi dan politik yang memengaruhi kehidupan dari komunitas tersebut. Sedangkan kesehatan dari suatu komunitas bergantung pada integritas lingkungan fisik, nilai kemanusiaan dalam hubungan social, ketersediaan sumber yang diperlukan dalam mempertahankan hidup dan penaggulangan penyakit, mengatasi gangguan kesehatan secara wajar, pekerjaan dan pendidikan yang dapat tercapai, pelestarian kebudayaan dan toleransi terhadap perbedaan jenis, akses dari garis keturunan serta rasa ingin berkuasa dan memiliki harapan.
Kesehatan lingkungan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelaksanaan perawatan komunitas. Maka guna tercapainya keberhasilan intervensi perawatan komunitas perlu adanya pembahasan khusus mengenai PHBS kesehatan lingkungan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui pengertian dan komponen lingkungan
1.2.2 Mengetahui pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1.2.3 Mengetahui pengertian kesehatan lingkungan
1.2.4 Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan di negara berkembang
1.2.5 Mengetahui kegiatan tenaga kesehatan guna mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan berbeda-beda menurut disiplin berbagai disiplin ilmu. Menurut ahli cuaca dan iklim lingkungan berarti atmosfer, ahli sedangkan menurut ahli teknologi lingkungan, maka lingkungan berarti atmosfer dengan ruangannya. Ahli ekologi berpendapat bahwa lingkungan sama artinya dengan habitat hewan dan tumbuhan.
Menurut Haryoto K. (1985), lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di sekitar manusia. Secara lebnih rinci, lingkungan dibagi menjadi beberapa komponen yaitu sebagai berikut :
1. Lingkungan fisik, meliputi tanah, air, dan udara serta hasil interaksi diantara factor – factor tersebut.
2. Lingkungan Biologi, yang termasuk ke dalam lingkungan ini adalah semua organisme hidup seperti binatang dan tumbuh – tumbuhan, serta mikroorganisme lain.
3. Lingkungan sosial. Lingkungan social dimaksud adalah semua interaksi antara manusia, yang meliputi factor budaya, ekonomi, dan psiko-sosial.
2.2 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. (UU Kesehatan RI No. 23 tahun 1992)
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Indikator Kesehatan
a. Indikator Positif
• Status Gizi
• Tingkat Pendapatan
b. Indikator Negatif
• Mortalitas (Angka Kematian)
• Morbiditas (Angka Kesakitan)
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah respon seseorang (organism) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Simons-Morton et al.,1995). Perubahan-perubahan perilaku kesehatan dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Dalam aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme atau mahluk hidup yang bersangkutan. (Notoatmodjo, 2005).
Dasar orang berperilaku dipengaruhi oleh
a. NILAI
b. SIKAP
c. PENDIDIKAN/PENGETAHUAN
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan.
2.3 KESEHATAN LINGKUNGAN
2.3.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo S.,2003)
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Walter R. L)
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada diantara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia (World Health Organization Expert Commite)
Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari hubungan interaktif antara komunitas dengan perubahan yang memiliki potensi bahaya/menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit, serta mencari upaya penanggulangannya (Susanna D. Dkk).
2.3.2 Komponen PHBS kesehatan lingkungan
1. PHBS Rumah Tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat Kerja
4. PHBS di Tempat-tempat Umum
5. PHBS di Institusi Kesehatan
2.3.3 Indikator PHBS kesehatan lingkungan
a. Perumahan bersih dan sehat
Rumah merupakan salah satu persyaratan bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu sebagian besar waktu kehidupan manusia dihabiskan di rumah. Persyaratan rumah sehat menjadi sangat penting. Beberapa faktor-faktor yang ikut berpengaruh dalam pembangunan rumah antara lain adalah sebagian berikut:
1. Faktor lingkungan
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
3. Tekhnologi yang dimiliki masyarakat
4. Kebijakan pemerintah
b. Penyediaan air bersih
Air merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Didalam tubuh manusia sendiri, sebagaian besar terdiri dari air. Pada orang dewasa mengandung air sekitar 55-60%,,anak-anak sekitar 65% dan pada bayi 80%. Menurut WHO, di negara maju, tiap orang memerlukan air sekitar 60-120 liter per hari. Sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia, tiap orang memerlukan air sekitar 30-60 liter per hari.
c. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
Permasalahan pembuangan kotoran manusia (tinja) semakin meningkat dengan adanya pertambahan penduduk yang tidak sebanding dengan area pemukiman. Ditinjau dari segi ilmu kesehatan masyarakat, masalah pembuangan tinja merupakan yang urgen untuk diatasi, karena tinja dapat menyebabkan penyakit, antara lain typoid, disentri, kolera dll.
d. Penanganan sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut dapat hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit(bakteri patogen). Selain itu tempat bersarangnya berbagai serangga sebagai penyebar penyakit(vektor). Oleh karena itu sampah harus dikelola dengan baik sehingga tidak berdampak buruk pada masyarakat.
e. Penanganan air limbah
Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya. Pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Secara garis besar, air limbah dapat dibagi menjadi:
• Domestic wastes water ( berasal rumah tangga)
• Industrial wastes water (berasal dari industri)
• Municipal waste water (berasal dari Kotapraja)
2.3.4 Kegiatan PHBS Kesehatan Lingkungan
Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational Health and Safety Administration (OSHA) dan Nuclear Regulation Commision (NRC) adalah:
1. Pembuatan standar kualitas air dan udara
2. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
3. Evaluasi terhadap bahaya lingkungan
4. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan lingkungan
5. Penyaringan terhadap bahan-bahan kimia baru
6. Pemeliharaan data dasar
7. Menetapkan, mengevaluasi dan mengusahakan agar peraturan-peraturan yang telah dibuat dapat ditepati.
Adapun kegiatan – kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap komponen, yaitu :
a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Memberantas jentik di rumah
4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
5. Tidak merokok
b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah
1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok
7. Membuang sampah pada tempatnya
c. Kegiatan PHBS di lingkungan kerja
1. Mengadakan kawasan tanpa asap rokok
2. Bebas jentik
3. Jamban Sehat
4. Kesehatan dan keselamatan kerja
5. Olah raga teratur
d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum
1. Menggunakan jamban sehat
2. Memberantas jentik nyamuk
3. Menggunakan Air Bersih
e. Kegiatan PHBS di institusi kesehatan
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PHBS (Perilaku Hidup Bersih Sehat) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan antara manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan :
1. Perumahan bersih dan sehat
2. Penyediaan air bersih
3. Penanganan air limbah
4. Penanganan sampah
5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi criteria kesehatan pemukiman.
DAFTAR PUSTAKA
http://abahjack.com/rmah-sehat-dalam-lingkungan-yang-sehat.html#more-13
http://www.asho-aceh.org/artikel/Training%20module-HEALTH%20PLAN/PHBS.ppt.
Mukono.2000. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya
Soemirat, Juli.2004. Kesehatan Lingkungan.Yogyakarta : Gajah Mada University Pres
Sumijatun, et al.2005. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC
kesehatan merupakan nikmat yang utama,trimakasih atas informasi PHBS ,untuk mengimformasikan di keluarga,sekolah dan masyarakat.
ReplyDeletemari biasakan hidup bersih agar kita jauh dari penyakit.
ReplyDeletemakalah bola basket